KOMPAS.com - Lompat merupakan salah satu kategori dalam cabang olahraga atletik. Berikut ini penjelasan mengenai cabang olahraga atletik kategori lompat. Dilansir dari World Athletics, dalam cabang olahraga atletik ada 4 (empat) nomor lompat yang biasa diperlombakan, yaitu nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, dan lompat jangkit.
Burung murai batu hampir selalu ditempatkan dalam kelas paling bergengsi pada setiap gelaran lomba burung berkicau. Jenis burung lain yang terkadang menempati kelas utama tergentung EO dan kota di mana lomba digelar antara lain kacer, anis merah, dan lovebird. Meski demikian, tidak selamanya murai batu yang berlaga di arena lomba bisa menampilkan performa terbaik untuk ukuran burung itu sendiri. Banyak kejadian “memalukan” mengenai perilaku burung pengicau terbaik di dunia ini ketika berlomba dan bertemu dengan musuh-musuhnya. Cara gampang mencari artikel klik di sengaja menulis kata memalukan dalam tanda kutip, sebab perilaku buruk ini sebenarnya bukanlah kesalahan atau kemauan burung murai batu, melainkan kesalahan manusia yang memiliki atau merawat burung tersebut. Sedikitnya ada tujuh perilaku “memalukan” murai batu di arena lomba, yaituMaaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster TBB, produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...Burung tidak mau bunyiNgebatman dan turun tangkringanBurung lebih sering mematungHanya angkat kepala, lalu menundukTerlihat galak, seperti mengejar musuhKicauannya monotonTerlambat panasBaiklah, kita bahas satu persatu perilaku itu, dan apa penyebabnya dan beberapa alternatif solusi untuk mengatasi problem Burung tidak mau bunyiSepanjang lomba berlangsung, saat sebagian besar musuhnya aktif bekerja, ia malah diam tak bersuara dan hanya meloncat-loncat saja. Kejadian ini biasanya dialami murai batu muda yang kondisi mentalnya masih labil, namun pemilik nekat membawanya ke arena lomba, atau karena dia sengaja ingin memberi pengalaman kepada burung menghadapi juga burung tersebut mengalami demam panggung. Itu menunjukkan bahwa burung belum mampu beradaptasi sepenuhnya terhadap keramaian, ketika di lapangan banyak manusia, ketika di sekitarnya ada aktivitas orang-orang yang menggantang calon-calon panggung bisa dialami MB muda maupun dewasa yang belum benar-benar jinak. Sebab, seperti dituliskan di bagian bawah header burung jinak adalahBurung yang sudah bersosialisasi dengan lingkungan yang tidak takut dengan makhluk di lingkungan yang secara mental tidak merasa tertekan oleh kondisi burung belum jinak, selama itu pula dia bebas berkicau apalagi gacor. Akibatnya, ketika berada di arena lomba, murai batu yang di rumah sebenarnya gacor, mendadak bisa macet niatnya memang ingin memberikan pengalaman baru kepada burung menghadapi situasi lomba terutama burung muda, saya tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Apalagi jika pemilik burung sejak awal sudah menyadari risiko alangkah lebih baik kalau kita memastikan dulu bahwa burung benar-benar jinak, melalui aneka pelatihan atau terapi di rumah, sebelum menerjunkannya ke arena lomba. Ingat, dalam diri burung juga ada memori yang merekam semua kejadian menyenangkan dan tidak ini bukan hanya terjadi pada burung tipe petarung, tetapi juga dijumpai pada beberapa unggas lain seperti ayam, khususnya ayam jantan. Coba perhatikan ayam jantan yang kalah dari jago lainnya. Ketika bertemu dengan lawan yang pernah mengalahkannya, ia pasti akan lari, kecuali jika memisahkan kedua ayam itu dalam jangka waktu lama untuk membuang semua memori menyakitkan ketika murai batu tiba-tiba mogok bunyi di arena lomba, okelah itu menjadi pengalaman berharga. Tetapi, sesampai di rumah, segera ubah niat untuk kembali melombakannya. Jadikan progam penjinakan sebagai prioritas utama. Setelah burung dapat bersosialisasi baik dengan manusia dan lingkungan di sekitarnya, barulah diterjunkan kembali ke arena cara menjinakkan burung, serta mengatasi demam panggung, silakan baca kembali artikel berikut iniCara menjinakkan burung Cara melatih burung agar tidak demam panggung2. Ngebatman dan turun tangkringanDalam beberapa kasus, ada juga murai batu yang tidak bunyi di arena lomba, namun hanya ngebatman, lalu turun dari tangkringan dan diam terus sepanjang lomba. Hal ini menunjukkan burung dalam kondisi tidak fit saat dibawa ke arena lomba, dan mempengaruhi kondisi kondisi murai batu tidak fit, dia cenderung membuka kedua sayapnya lebar-lebar ketika melihat musuh-musuh di sekelilingnya, seperti mengabarkan bahwa ia sedang tak bergairah. Makanya, ia kerap turun tangkringan seperti menyerah sebelum bertanding, dan diam terus sepanjang lain adalah burung dalam kondisi over birahi OB, akibat penggenjotan ekstra fooding secara berlebihan menjelang lomba dan tidak sesuai dengan karakter burung. Murai batu yang mengalami OB bisa menampilkan beragam ekspresi, mulai dari ngebatman, ngejeruji, hingga mengeluarkan gaya untuk masalah ini sangat tergantung dari faktor penyebabnya, dan Anda selaku pemilik tentu bisa memprediksinya. Misalnya, apakah burung terlalu sering dilombakan, sehingga nyaris tidak pernah rehat di akhir pekan. Apalagi jika lomba yang diikutinya di luar kota, sehingga menguras energi selama dalam Anda merasa memberikan ekstra fooding terlalu berlebihan, hanya karena mendengar / membaca pengalaman pelomba yang burungnya kerap juara, sebaiknya turunkan porsi pemberian EF jelang lomba. Sebab setelan EF untuk burung yang satu dan burung yang lain tidak selalu harus sama. Juga biasakan memandikan burung sebelum dibawa ke lomba, untuk mencegah kemungkinan diingat, tidak selalu murai batu yang ngebatman di arena lomba tidak mampu bersuara. Sebab ada juga murai batu yang benar-benar jinak yang kerap ngebatman, termasuk saat berlomba. Tipe seperti ini tetap akan bersuara lantang, terutama begitu mendengar musuhnya buka Burung lebih sering mematungAda juga lho perilaku “memalukan” murai batu saat tampil di arena lomba, di depan musuh-musuhnya, di depan puluhan hingga ratusan manusia di sekelilingnya. Penyebabnya masih terkait dengan kondisi mental, yaitu mudah drop ketika melihat sesama murai batu yang bertipe di setiap gelaran lomba, pasti ada murai batu dengan tipikal menekan, yang selalu mendahului bersuara ketika musuhnya baru memperlihatkan gerakan atau tanda-tanda mau nampil. MB yang sudah drop mentalnya, biasanya seperti depresi yang dimunculkan dalam bentuk lebih sering diam atau hanya berdiri mematung di atas kondisi ini sering dialami murai batu kesayangan Anda, baik di dalam lomba maupun sekadar ditrek dengan sesama MB milik teman, ada beberapa solusi yang bisa membantu mengatasi problem tersebut. Pertama, biasakan ditrek dengan 1-2 ekor MB lain. Kebiasaan ngetrek sangat baik untuk melatih mental burung. Bahkan MB jawara seperti Natalia pun kerap ditrek dengan burung lain. Berikut ini beberapa video MB yang ditrek dengan sesama Natalia saat ditrek dengan LoncengMB ditrek dengan 2 MB lainnya Solusi kedua, berikan treatment berupa pemberian TestoBirdBooster, yang didesain Om Kicau untuk mengatasi burung macet bunyi, tidak memiliki daya tarung fighting spirit atau mental drop, sekaligus meningkatkan daya tahan aplikasi Gratis... Produk ini mengandung semua vitamin dan material esensial untuk merangsang pembentukan hormon testosteron. Seperti diketahui, gairah burung untuk berkicau sangat dipengaruhi pula oleh level / kadar testosteron dalam Hanya angkat kepala, lalu menundukPernah melihat murai jantan saat merayu betinanya? Saat merayu, sang murai biasanya menampilkan perilaku seperti ini berdiri tegak untuk menunjukkan kejantanan dan gaya fighternya, bersuara lirih seperti merayu, kemudian menundukkan kepala sambil sedikit membungkukkan punggungnya murai batu di arena lomba juga menampilkan perilaku seperti itu. Apa penyebabnya. Dalam kasus ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, ada kemungkinan burung tersebut memang benar-benar dalam kondisi kedua, itu sudah menjadi karakter dasar dari burung itu sendiri. Kemungkinan seperti ini baru bisa menjadi sebuah kepastian, apabila murai batu selalu berperilaku demikian saat lomba maupun ketika sekadar ditrek dengan sesama MB lainnya di rumah. Jika sudah menjadi kepastian, sebaiknya tidak perlu dipaksakan turun ke arena apabila perilaku ini tidak selalu muncul, baik dalam lomba maupun ketika ditrek bersama MB lainnya, berarti kemungkinan besar burung dalam kondisi birahi. Ini bisa diatasi dengan mencari setelan yang pas setiap menjelang lomba, seperti pernah dijelaskan dalam artikel di Terlihat galak, seperti mengejar musuhSaat lomba, murai batu terlihat galak seperti mengejar-ngejar musuh. Dalam beberapa kasus, ketika ada juri yang datang hendak memberikan penilaian, burung juga seperti mengejar-ngejar juri. Begitu garang, sehingga murai malah sering menabrak jeruji paling “memalukan”, sepanjang lomba burung hanya menampilkan perilaku seperti itu, dan hanya sesekali berdiri tegak di atas tangkringan namun jarang yang berpendapat bahwa murai dengan perilaku seperti ini justru menunjukkan tipe fighter sejati. Semangat tempurnya tinggi, ingin menguasai semua lawan termasuk juri, he..he.., dianggapnya arena lomba ini sebagai wilayah teritorialnya, yang harus seperti itu biasanya terjadi akibat burung terlalu diisolasi, atau sangkarnya selalu digantang di tempat tenang, dan jarang diperdengarkan suara murai batu lainnya. Karena semangat tempur terlalu tinggi, dengan power bagus, namun karena jarang ditrek dengan sesame MB akibatnya yang muncul ya hanya ingin bertarung saja instink dasar dari burung saja, semangat tempur itu terlalu tinggi, sehingga malah hilang konsentrasi untuk mengeluarkan performa suara yang menjadi tujuan utama berlomba. Dibutuhkan kesabaran untuk membiasakannya berlomba, disertai dengan perlakuan khusus menjelang lomba sesuai dengan karakter garangnya solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan porsi pemberian ekstra fooding sekitar 1-2 hari sebelum lomba, atau memandikan burung menjelang lomba, atau kombinasi keduanya. Setiap pemilik / perawat murai pasti bisa mengenali karakter burung yang dipeliharanya, apakah sering mengejar-ngejar musuh, yang bisa dilihat saat disandingkan dengan sesame murai batu atau saat terjun di arena itu, tentu saja burung harus sering ditrek atau disandingkan dengan sesama murai batu, baik di rumah sendiri, atau dibawa ke rumah teman yang memiliki murai Kicauannya monotonSelama lomba, murai batu hanya berkicau dengan suara yang sama dan diulang-ulang. Variasi lagunya sama sekali tidak muncul, alias monoton. Ada dua kemungkinan yang terjadi, dan hanya pemilik atau perawat yang bisa melakukan murai batu sejak awal memang sudah kurang isian, namun pemilik terburu nafsu menerjunkan burung terjun di arena lomba. Solusinya, pastikan murai batu sudah memiliki variasi lagu yang lengkap, melalui program pemasteran alami menggunakan burung / serangga asli maupun elektronik dan digital CD master, mp3 aneka suara binatang.Kalau Anda merasa murai batu sebenarnya sudah memiliki masteran cukup lengkap, bisa berkicau bagus di rumah, namun saat di lapangan kerap mengulang-ulang suaranya, dapat dipastikan powernya sangat lemah. Mentalnya mungkin tak bermasalah, tetapi kurang tenaga untuk berkicau terus dengan lagu-lagu sesuai dengan dalam jangka pendek dan menengah, gunakan BirdPower selama 4-5 hari sebelum burung terjun di arena lomba. Produk ini merupakan kombinasi unik antara ATP dan multivitamin lengkap, sehingga bisa mengatasi burung loyo, sekaligus menambah power dan kegacoran pada burung. Cara pakainya bisa dilihat di untuk solusi jangka panjang, carilah setelan ekstra fooding dan buah-buahan yang tepat, baik untuk perawatan harian dan perawatan menjelang lomba. Untuk panduan dasar, Anda bisa membuka kembali artikel berikut iniPerawatan dan setelan harian burung murai batuPenanganan burung murai batu untuk lomba 7. Terlambat panasAda beberapa murai batu yang di awal lomba hanya diam selama beberapa menit. Ketika musuh-musuh bekerja, burung tersebut hanya menjadi pendengar saja. Namun, lama-lama burung baru mulai berkicau dan menunjukkan sifat seperti ini sebenarnya banyak dijumpai di arena lomba. Bahkan burung jawara sekelas Natalia pun pernah mengalaminya, misalnya di Sultan Kasepuhan Cirebon 28/10, sebagaimana pengakuan Wawan yang sehari-hari merawatnya. “Sesungguhnya kerja Natalia saat itu cukup bagus. Hanya saja, waktu juara ketiga, memang sedikit telat terlambat panas,” ujar murai batu sering terlambat panas di arena lomba, beberapa solusi yang bisa dilakukan antara lain menaikkan sedikit porsi ekstra fooding agar tubuh bertambah panas. Selain itu, beberapa hari sebelum lomba, burung harus selalu dikondisikan full perkara jika masalah ini bersifat insidental, apalagi dialami burung jawara seperti Natalia di Cirebon atau Super Bejo milik Ming Basket Surabaya saat berlaga di Bupati Bandung Barat Cup 18/11. Faktor kelelahan, juga udara dingin, ikut mempengaruhi penampilan murai tidak semua burung yang terlambat panas itu jelek. Kasus Natalia yang terlambat panas, namun tetap bisa meraih posisi ketiga, jelas menunjukkan bahwa MB yang terlambat panas pun masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya saat itu, meski bukan kualitas terbaiknya selama itu, ada satu pesan yang perlu kita jadikan renungan bersama, menjelang pergantian tahun dari 2012 ke 2013. Memelihara burung sebenarnya hanyalah untuk memuaskan hobi kita, menyenangkan batin kita, syukur-syukur bisa menjadi media memperoleh penghasilan tambahan. Lomba burung hanyalah salah satu bagian kecil dari hobi burung, bukan segalanya.—Penting Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING gampang mencari artikel di klik di sini.
Loncat indah. Lompat indah atau loncat indah ( bahasa Inggris: diving) adalah jenis olahraga yang mengkombinasikan gerakan loncatan dan akrobatik indah di udara. Olahraga ini diawali dengan gerakan memantulkan badan ke papan loncat yang akan masuk ke dalam air. Ketika tubuh berada di udara, tubuh harus membuat gerakan akrobatik yang indah
Assalamualaikum wr, wb, selamat datang di website resmi yang selalu konsisten membagikan info terupdate dan teraktual seputar dunia burung kicauan yang ada di indonesia, ya pada pembahasan kali ini akan di ulas tentang ciri murai batu siap lomba, mungkin dari beberapa hobiis burung murai batu ada yang masih belum mengetahuinya kira-kira siap atau tidaknya burung gacoannya untuk diturunkan ke arena kontes atau belum ?. Penasaran !.. Yuk baca terus artikel ini sampai habis ya guys. Konten kali ini yang kita bahas ini, karena ada beberapa temen-temen yang bertanya ?. Bagaimana cara melihat dan mengetahui ciri burung murai kita siap atau tidaknya untuk di ikutsertakan dalam ajang perlombaan burung kicau ?. Dan apakah murai yang siap lomba harus bongkar isian terlebih dahulu dirumah ?. Mengetahui Tanda Burung Murai Siap Untuk Ikut KontesBongkar Materi DirumahBerikut syarat wajib burung murai batu ketika datang ke arena lomba Cara Mengetahui Burung Murai Memiliki EmosiPosting terkait Mengetahui Tanda Burung Murai Siap Untuk Ikut Kontes Bongkar Materi Dirumah Inilah yang perlu garis bawahi ya, apakah harus bongkar isian dulu dirumah ?. Intinya kita harus melihat karakter dari burung itu terlebih dahulu. Setiap masing-masing burung memiliki karakter yang berbeda-beda. Hanya saja kita dapat ambil kesimpulan pada umumnya, untuk melihat burung itu memiliki kesiapan saat mau kita gantang di arena, setidaknya kita membutuhkan kesiapan dan mental baik stamina, vokal dan materi dari burung itu sendiri. Untuk parameter yang dapat dijadikan suatu ukuran burung itu siap atau tidaknya, ya salah satunya burung ketika dirumah berkicau sangat kencang, gacor dan sering terdengar kadang membongkar isiannya sendiri walaupun tanpa melihat burung sejenisnya !. Berikut syarat wajib burung murai batu ketika datang ke arena lomba 1. Burung harus ada birahi dan emosi 2. Dan burung harus ada stamina yang bagus. Cara Mengetahui Burung Murai Memiliki Emosi Inilah syarat pertama yang harus di analisa, dan caranya sederhana sekali. Jika kondisi burung dirumah sudah terdengar gacor dor siang malam seumpamanya, kemudian pada pagi hari sebelum burung dikeluarkan, saat membuka krodongnya coba kalian goda burung itu dengan suara tepukan tangan, atau sempritan plastik yang ditiup menghasilkan bunyi-bunyi yang memancingnya mengeluarkan emosinya, dan apabila burung langsung merespon mengeluarkan suara kicauannya dengan cepat dan sangat baik, maka burung murai batu kesayangan kalian sudah memiliki kesiapan emosi yang bagus. Namun jika untuk mengetahui burung murai yang memiliki stamina yang bagus, bisa kalian perhatikan volume suara kicauannya, durasi kegacorannya saat berkicau mengeluarkan suara ngeplong yang maksimal atau tidak ?. Dan gerakan gaya aktif di dalam kandang serta bunyi ketrekannya juga menjadi faktor penentu untuk melihat stamina burung murai batu kalian. Untuk penambahan stamina burung murai sangat berpengaruh dengan apa yang kalian berikan asupan ekstra seperti jangkrik, EF ataupun vitamin dan suplemen yang seimbang sesuai kebutuhan burung murai pastinya. Jadi pada intinya burung murai yang sudah siap untuk di ikutsertakan dalam kontes adalah burung yang gacor harian dirumah, memiliki emosional dan stamina yang bagus serta suda mulai bongkar materinya, nah namun apakah setiap burung murai sama seperti itu karakternya ?. Nah hal yang perlu di ingat bahwa ada juga burung yang mempunyai karakter berbeda pada umumnya, yang dimana terlihat lesu, malas berkicau namun ketika dibawa ke arena gantangan langsung on fire dan 100% siap tempur. Baca juga Kriteria Penjurian Pakem Murai Batu RI Terbaru Bagi Pemula
1. Melatih Otot-otot Kaki. Saat melakukan gerakan loncatan, dimana kaki harus diangkat dan menumpu secara bersamaan, karenanya salah satu tujuan melakukan olahraga loncat adalah untuk melatih kekuatan otot-otot kaki terutama bagian betis dan telapak kaki.
Burung Murai Batu MB – Sampai saat ini Murai Batu MB masih menjadi burung kicau terbaik di Indonesia. Predikat tersebut rasanya tidak berlebihan karena memang harus di akui jika kualitas Murai Batu memang di atas burung kicauan jenis Murai Batu memiliki keistimewaan pada suara kicauannya yang merdu dengan irama yang harmonis dan penuh variasi. Selain itu, Murai Batu juga memiliki gaya tarung yang atraktif serta penampilan fisik yang anggun sehingga membuat burung fighter ini semakin digandrungi para Kicau Mania di burung Murai Batu semakin meningkat dengan semakin maraknya lomba burung kicau ditanah air yang rata-rata selalu menempatkan Murai Batu dikelas itu membuat para penggemar Murai Batu banyak yang mencoba keberuntungan dengan mengikut sertakan Murai Batu kesayangannya di arena lomba burung kicau dengan harapan bisa menjadi juara. Karena selain bisa mendapatkan hadiah, biasanya harga jual Murai Batu yang sudah prestasi akan sering kali harapan tidak sesuai dengan kenyataan, karena banyak Murai Batu yang ketika dirumah sangat gacor tapi saat dilapangan menjadi mlempem bahkan diam itu biasanya disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap untuk dilombakan, sebab suasana di arena lomba dengan suasana di rumah tentunya sangat jauh Murai Batu yang dapat berprestasi ketika dilombakan adalah harapan semua pemilik Murai Batu. Tapi untuk menjadikan Murai Batu juara tidaklah mudah karena membutuhkan perawatan dan latihan yang setelah dirawat dan dilatih secara konsisten-pun belum tentu dapat tampil memuaskan ketika dilombakan, apalagi untuk masa-masa awal dilombakan, bisa jalan saja sudah untung karena seringkali pada penampilan perdana Murai Batu tidak akan mau nampil dan bahkan sering berperilaku ini beberapa perilaku negatif Murai Batu ketika dilombakan1. Burung Murai Batu hanya diam dan loncat-loncat saja seperti ketakutan. Hal itu biasanya disebabkan karena Murai Batu tersebut belum siap dibawa ke lapangan dan belum terbiasa dengan keramaian atau biasa disebut demam panggung. Hal itu wajar terjadi pada Murai Batu muda atau masih setengah jadi yang belum mapan secara Burung Murai Batu bertingkah galak mengejar-ngejar lawan dan menabrak jeruji sangkar serta sesekali berdiri tegak di tangkringan sambil memainkan ekor tapi hanya berkicau sesekali Batu yang bertingkah seperti itu sebetulnya memiliki karakter fighter tinggi. Karakter fighternya yang meluap-luap mungkin bisa sedikit diredam dengan menurunkan porsi pemberian extra fooding EF dan memandikannya sebelum dibawa ke yang beranggapan jika Murai Batu dengan karakter seperti itu kurang bagus untuk dilombakan. Tapi sebetulnya anggapan tersebut kurang tepat, sebab Murai Batu dengan karakter seperti itulah yang dikatakan sebagai fighter sejati jika sudah ketemu Burung Murai Batu terlihat membuka sayap ngelowo lalu turun ke dasar sangkar tanpa mengeluarkan suara seperti itu menandakan jika Murai Batu tersebut dalam kondisi tidak prima untuk bertarung. Hal itu bisa disebabkan karena kondisi fisiknya yang tidak fit atau mentalnya belum siap untuk Awal digantang hanya diam, tapi setelah beberapa menit kemudian barulah sifat fighternya mulai muncul dan mulai berkicau. Perilaku seperti itu menandakan jika Murai Batu tersebut memiliki karakter fighter rendah / lambat untuk Murai Batu dengan karakter seperti itu adalah dengan menaikkan emosinya sebelum dilombakan. Caranya dengan menambah durasi penjemuran dan setelah itu dikondisikan full kerodong selama beberapa hari sebelum dilombakan. Berikan juga beberapa ekor ulat hongkong UH sebelum naik Burung Murai Batu hanya bergaya dengan membusungkan dada dan menegakkan kepalanya tapi hanya berkicau dengan suara kecil, kemudian menundukkan kepalanya seperti sujud lalu tegak lagi dan kembali sujud secara Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu ketika dilombakan berarti Murai Batu tersebut sedang birahi, karena perilaku seperti itu adalah perilaku burung Murai Batu yang sedang merayu. Tapi ada juga Murai Batu yang memang memiliki gaya tarung seperti Burung Murai Batu hanya berkicau dengan suara yang diulang-ulang / ngeban / ngukluk / Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu berarti belum siap dibawa ke arena lomba. Hal itu bisa disebabkan karena beberapa faktor, antara lain- Belum ketemu settingan extra fooding EF yang tepat sehingga kondisi birahi, emosi, dan powernya kurang Belum ketemu settingan mandi dan jemur yang tepat sehingga performanya tidak Kurangnya pemasteran, sehingga Murai Batu tersebut tidak memiliki materi isian yang Tidak memiliki stamina yang prima sehingga tidak bongkar isian ketika dilombakan. Hal itu bisa disebabkan karena kurangnya asupan extra fooding EF, kurangnya penjemuran dan juga Usia Murai Batu masih terlalu muda sehingga mentalnya belum kuat ketika bertemu dengan lawan yang usianya lebih Burung Murai Batu hanya diam membisu dan tidak bergerak matung.Jika Murai Batu menunjukkan perilaku seperti itu ketika dilombakan berarti mentalnya sudah down dan butuh waktu cukup lama untuk memulihkan kondisi mentalnya seperti seperti itu sering terjadi pada Murai Batu muda yang berhadapan langsung dengan Murai Batu lain yang lebih dominan dan memiliki karakter agar Murai Batu tidak berperilaku negatif pada saat dilombakan sebaiknya persiapkan dulu mental dan fisiknya serta materi lagunya agar dapat tampil bagus itu, kesiapan Murai Batu itu sendiri untuk dilombakan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan sangat berpengaruh pada penampilannya ketika Murai Batu yang sudah siap lomba1. Kaki medangUntuk bisa tampil stabil dilapangan, usia Murai Batu harus sudah mapan / dewasa, karena jika umurnya sudah mapan maka mentalnya sudah stabil dan mental fighternya sudah terbentuk. Hal itu bisa dilihat dari kakinya yang sudah medang yang menandakan usianya sudah GacorSalah satu syarat utama burung Murai Batu untuk mengikuti lomba tentunya harus sudah gacor dengan gaya ngeplay dan kepala mendongak keatas penuh kewaspadaan. Burung juga terlihat sangat energik dan sangat sensitif terhadap suara-suara tertentu seperti siulan atau NgototKetika sendirian Murai Batu lebih sering mengeluarkan suara yang berulang-ulang ngeban dengan volume yang keras dan sangat ngotot sampai terlihat tubuhnya bergetar sewaktu SensitifBurung Murai Batu yang sudah siap lomba biasanya sangat sensitif dan rajin mengeluarkan materi isiannya dengan intonasi yang jelas dan keras ketika mendengar suara-suara yang Tidak takut orangMurai Batu sudah terbiasa dengan suasana keramaian dan tetap rajin bunyi meskipun ada banyak orang disekitarnya. Hal itu menjadi salah satu faktor penting karena banyak Murai Batu yang ketika dirumah sangat gacor tapi saat dibawa ke lapangan malah membisu dan tidak berani berkicau sama Sudah biasa ditrekAgar Murai Batu bisa tampil maksimal digantangan sebaiknya sering dilatih dengan cara ditrek dengan Murai Batu lain untuk mengasah mental tarungnya agar ketika dilombakan tidak minder dan tidak demam panggung sering melatihnya, kita juga bisa memantau perkembangan Murai Batu tersebut sehingga bisa mengevaluasi kekurangannya kemudian memperbaikinya untuk memaksimalkan Bentuk kotoranBurung Murai Batu yang dalam kondisi puncak rata-rata kotorannya terlihat kecil-kecil dan sedikit informasi tentang beberapa perilaku negatif Murai Batu pada saat dilombakan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu MB, dapat dibaca pada artikel On Kicau bermanfaatTerima kasih Cara menyeting murai batu sendiri merupakan kondisi-kondisi yang harus diciptakan untuk burung peliharaan agar siap lomba. Perlu dicatat bahwa dengan mengikuti langkah-langkah settingan murai batu ini, belum tentu burung tersebut pasti memenangkan lomba. Namun langkah-langkah ini dapat menjadi awalan yang tepat dalam mempersiapkan burung murai
Murai batu yang tak mau bunyi selama lomba berlangsung tentu akan sanga mengecewakan pemiliknya. Di saat yang lain sibuk bekerja, ia malah diam tak bersuara dan cenderung meloncat-loncat aja. Kondisi ini umumnya dialami oleh burung yang masih muda dengan mental yang belum stabil, tapi dipaksakan berlomba. Burung murai batu yang tak mau bunyi saat dilombakan umumnya disebabkan oleh kondisinya yang demam panggung. Hal ini menunjukkan bahwa burung tersebut tidak dapat beradaptasi sepenuhnya dengan suasana dan kondisi lomba yang ramai. Kondisi seperti ini sangat umum dijumpai pada murai batu muda maupun dewasa yang kondisinya belum betul-betu jinak alias masih sangat giras. Murai batu yang kondisinya masih giras memang memiliki kecenderungan untuk selalu ketakutan ketika berada di tengah lomba yang ramai oleh aktivitas burung dan manusia. Alhasil, ketika lomba dimulai, burung yang tadinya gacor saja ketika sendirian mendadak bisa macet bunyi ketika berada di antara burung lain sejenis. Sebagai panduan, simak beberapa cara mengatasi murai batu yang tak mau bunyi ketika dilombakan berikut ini 1. Mengenalkan lingkungan baru Mengenalkan lingkungan baru sangat memberi pengaruh besar terhadap perilaku dan karakter burung murai batu yang bersifat teritorial. Hanya saja, dalam pelatihan ini usahakan agar tidak ada burung sejenis maupun burung teritorial lain di lingkungan baru tempat menyimpan burung tersebut. Lihat Juga Ciri-ciri dan Kelebihan Murai Batu Aceh, Pola Ekor, Habitat dan Suaranya Jika dilakukan secara teratur, maka cara ini dianggap cukup ampuh menjadikan murai batu cepat beradaptasi dengan suasana dan lingkungan barunya, termasuk saat berada di arena lomba yang ramai. Latih Secara Teratur Sebelum mendaftar di even lomba berkelas besar, ada baiknya murai batu tersebut dilatih dalam lomba-lomba burung berskala kecil, misalnya latihan bersama yang dilakukan bersama rekan-rekan satu komunitas. Setelah burung sudah tak ragu lagi unjuk suara dan gaya dalam lomba tersebut, maka Anda bisa menjajal kemampuannya di even yang lebih besar lagi. Lihat Juga Download Suara Murai Batu Mp3 Berikan Suplemen Untuk mendukung penampilannya agar lebih maksimal saat dilombakan, maka burung murai batu tersebut harus mendapatkan asupan suplemen multivitamin yang tepat. Pemberian suplemen ini bertujuan untuk mendongkrak stamina dan daya tahan burung selama bertanding, sehingga mereka akan selalu mempunyai energi yang cukup untuk unjuk kebolehan melalui suara nyanyian dan gayanya. Semoga bermanfaat Daftar Isi1 Cara Mengatasi Murai Batu Tidak Mau Bunyi Saat Latih Secara Berikan Suplemen Baca Artikel Lainnya di dari Google News

Berikutini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Cendet: H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore. H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja. 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.

tips atasi murai batu ngelantai – Pada episode ini, situs akan kembali membahas seputar burung murai, Ya saya akan memberikan tips dan trik cara mengatasi murai yang terjun payung dan terjun bebas ke lantai, secara simpel dan sederhananya pasti kalian berpikir tiggal kasih jebakan kan atau ranjau di bawah dasar sangkarnya, baik ada yang menggunakan bola ataupun, karet pentil, dan jeruci tajam fiber plastik, akan tetapi itu bukan memecahkan masalah tapi yang ada malah bisa menambah masalah ?. Nah penasaran buka !. Yuk ikuti terus sampai habis artikel ini biar temen-temen paham semuanya. Dalam memberikan ancaman, atau peringatan berdasarkan metode fisik yang terlalu memaksakan kepada murai batu itu sangat tidak disarankan ya, kenapa saya bilang tidak memecahkan masalah anda, karena si burung ketika sedang di trek pasti tidak nyaman melihat liat jebakan-jebakan itu tersebut dan saat burung sedang di adu otomatis tidak akan maksimal karena risih dan mudah terganggu. Alhasil burung saat kerja tidak tuntas membongkar materi isiannya dilapangan. Penyebab Burung Murai NgepelFaktor KebiasaanFaktor BirahiFaktor Tangkringan Tidak Nyaman Dan SesuaiSolusi Mengatasi Burung Murai Sering TurunPosting terkait Penyebab Burung Murai Ngepel Faktor Kebiasaan Untuk burung yang sering turun ke bawah itu kita lihat awal-awalnya, menurut pengamatan langsung secara garis besar, analisa saya ketika memperhatikan burung murai penyebab awal dari burung sering ke bawah itu bukan karakter dari bawaan ya, melainkan dari faktor tertentu. penyebab murai turun tangkringan bisa juga disebabkan bisa karena kurang bersihnya karpet atau sisa makanan yang berceceran kebawah, yang lupa kalian pantau terus kebersihan kandangnya, dengan terbiasanya kondisi seperti ini yang menjadikan burung itu akhirnya terbiasa mencari makan ke bawah, mengambil sisa-sisa pakannya, alhasil si burung akan terbiasa kebawah ya kan!. Sudah jelas bahwa inilah yang menjadi salah satu penyebabnya. Faktor Birahi Kondisi burung terlalu over birahi atau kekencengan jadi Di saat dia tempur memiliki birahi yang sangat tinggi akhirnya tidak dapat membendungnya burung tentu turun kebawah dan menunjukan respon yang kurang baik ketika di adu. Bisa juga karena ketinggian birahi ini terlalu banyak EF porsi tidak sesuai dengan aktifitasnya di dalam sangkar, extra fooding banyak tetapi burung tidak terlalu banyak bergerak, atau di umbara. Nah inilah dampak dari salah rawatannya ya temen-temen. Lalu bagaimana cara menurunkan emosi murai batu ?. Ya kalian harus memberikan rawatan hariannya yang konsisten serta porsi EF dan jenis voer yang digunakan sesuai dengan asupan yang dibutuhkan si burung ya. Faktor Tangkringan Tidak Nyaman Dan Sesuai Dalam memilih jenis tangkringan yang tepat agar burung murai berdiri tegap dan nyaman untuk di tangkringi ini juga sangat mempengaruhi psikolog burung ya, jika burung ngerasa tidak nyaman maka burung akan grabak-grubuk tidak karu-karuan, gerak-geriknya. Nah intinya bagaimana caranya agar burung tidak sampai terbang ke bawah terjun bebas, karena tidak ada penghalang bagi murai itu untuk nahan burung tersebut di penyangga nya agar supaya burung tidak turun ?. Biasanya burung sering turun ini apabila terlalu jauh jaraknya dari tangkringan 1 bawah dengan yang ke 2 di atas itu biasanya kan terjun bebas. Pasti karena dia tidak lihat penahannya tapi kalau dia melihat ada tahanan yang deket dia kan langsung ke tangkringan kedua ya. Nah untuk tangkringan murai batu yang baik dengan posisi silang dan jarak dari tangkringan bawah ke atasnya sekitar satu jengkal ya tidak terlalu jauh dan juga tidak dekat sekali, sedang saja. Solusi Mengatasi Burung Murai Sering Turun Caranya kalian bisa lepas satu tangkringan yang di atas, biarkan saja menggunakan tangkringan satu yang dibawah. Lakukan perawatan harian seperti biasa selama dua minggu setelah itu bisa temen-temen coba latih dilatberan ya, walaupun burung nampak masih turun tidak usah panik biarkan saja, intinya harus sering dilatih di satu tangkringan terlebih dahulu, agar burung biasa di trek. Lakukanlah latihan minimal 1 minggu 2 kali saja. Namun kalian juga harus selalu jaga kebersihan dasar sangkarnya ya, perhatikan sisa makanan yang sering berceceran dibawah langsung dibersihkan, karena ini sangat berpengaruh ya. Kenapa maksud dan tujuannya, burung pasti ingat kalau di atas ke bawah Dia terjun langsung ke lantai tapi kalau dia sudah diangkat ke tangkringan kedua atau ke atas dia akan ingat pada saat dia jatuh dia harus jatuh ke tangkringan yang ke bawah, cara memasang tangkringan yang benar untuk murai lalu diatur juga jaraknya ya jangan terlalu jauh antara tangkringan 1 dan 2 nya, jadi kicau mania ngatasin burung-burung Yang ke bawah itu bukan hanya mencari solusi yang cepat dengan memberikan jebakan ranjau. Nah dengan kondisi yang dipaksa menggunakan ranjau ini, sudah pasti burung tidak normal ya, bagaimana burung tersebut akan bisa ikut event di Presiden Cup dan BNR buat aturan yang di mana aturannya tidak ada jebakan sama sekali, jika burung kepantau turun langsung di Diskualifikasi. Demikianlah tips atasi murai batu ngelantai dengan cara yang tepat sesuai dengan pengalaman kami, itu saja yang dapat kami berikan semoga kiranya temen-temen mengerti dan dapat bermanfaat. Terima kasih. Salam murai batu mania. Baca juga ; cara obati suara serak pada burung murai

Tetapibegitu dibawa ke lapangan malah memble, hanya loncat-loncat saja. Persoalan ini sangat berkaitan dengan mental burung, sekaligus kondisi birahi yang tidak tepat saat berada di lapangan. Untuk mencegah kemungkinan tersebut terulang kembali, ada beberapa tips yang bisa Anda praktikkan di rumah, antara lain sering mengajak burung jalan

Kontesburung – Salah satu yang bikin pusing kicau mania khususnya penghobi burung Murai Batu adalah saat burung di loncat-loncat. Namun demikian sebenarnya hal itu umum terjadi pada sifat burung petarung karena kurangnya persiapan atau perawatan dari pemiliknya. Umumnya permasalahan Murai Batu loncat-loncat adalah karena burung merasa atau menandakan dia gelisah, hingga tidak bisa diam dalam sangakar. Penyebabkan lainnya adalah, karena burung kurang olahraga atau jarang di masukan kandang umbaran, kurangnya minum, kurang jemur hingga stres. Lalu bagaimana cara mengatasi kasus burung Murai Batu loncat-loncat? Cara mengatasi Murai Batu loncat-loncat hal pertama adalah dengan memahami perilakunya terlebih dahulu. Pada tahap ini pemilik harus tau betul penyebab burung Murai Batu loncat-loncat di jeruji atau pun didasar kandang. Karena dengan mengetahui perilakunya maka akan semakin mudah mengatasinya. Kemudian coba beri sesuatu yang digantungkan dalam sangkar, agar burung bisa teralihkan pada mainan tersebut. Baca Juga Cara Pilih Murai Batu Bahan dari Warna Bulu Dada Selanjutnya bisa juga dengan mencoba sediakan beberapa tempat bertengger burung yang berbeda di dalam sangkar. Karena hal ini akan membuat murai batu lebih tertarik dengan berpindah-pindah tempat bertengger dari pada loncat ke bawah atau ke samping. Dengan begitu burung Murai Batu juga tidak akan merasa bosan di dalam sangkar secara terus menerus. Sedangkan untuk perawatan murai batu loncat loncat yakni dengan memberikannya makanan yang berkualitas tinggi untuk memenuhi nutrisi. Selain itu juga suplemen, tambahan sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitaminnya. Karena bisa jadi perilaku itu disebabkan karena kurang faktor keseimbangan gizi pada tubuh si burung. *
Murai batu muda biasanya waktu di lombakan sering turun tangkringan karena mental dan usianya belum mapan
Tips cara merawat burung murai batu untuk lombasebenarnya tidaklah jauh berbeda dari perawatan harian yang Anda berikan. Perawatan pada murai batu harian sebenarnya tidak hanya memberi pakan dan segala macam, tetepi juga meliputi bagaimana membentuk mental pada burung, baik membentuk mental di keseharian maupun mental di arena lomba. Tapi yang membedakan di sini adalah setelan harian dan setelan menjelang sebelum lomba. Untuk itu, simak terus Artikel ini sampai selesai. Simak Artikel ini yang satu ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Agar Cepat Gacor Pada dasarnya burung Murai Batu hampir selalu di tempatkan dalam kelas bergengsi pada saat gelaran lomba burung berkicau. Jenis burung lain yang menempati kelas utama antara lain seperti burung Kacer, Anis Merah, Cucak Ijo dan Love Brid tergantung EO dan kota dimana lomba di gelar. Mesti demikian Murai Batu tidak selamanya menampilkan performa terbaik untuk ukuran burung itu sendiri. Simak juga Artikel ini >> Cara Merawat Murai Batu Trotolan Biar Gacor Maka dari itu, sebelum Anda ingin memutuskan mengikut sertakan burung Anda ke arena lomba, ada baiknya Anda mengetahui beberapa hal tentang masalah perilaku buruk murai batu ketika sedang di lombakan Dan pernahkah Anda para pecinta burungmania, saat Anda mengikuti lomba burung, terutama burung murai batu. Tetapi saat lomba sedang berlangsung burung mengalami masalah. Dan permasalahan yang biasa di alami oleh burung ketika di lombakan antara lain sebagai berikut Burung tidak mau bunyi. Burung lebih sering mematung Hanya angkat kepala lalu menunduk Terliha galak, seperti mengejar musuh Ngebatman dan turun tangkringan Kicaunya monoton Terlambat panas Nah, Untuk mengatasi masalah tersebut, dibawah ini kita akan bahas satu persatu, tentang penyebab serta solusinya. Dan kembali simak Artikel tentang >> Perawatan Murai Batu Bakalan Biar Cepat Bunyi 1. Burung Tidak Mau Bunyi Sepanjang lomba berlangsung saat sebagian besar musuhnya aktif berkerja, ia malah diam tak bersuara dan hanya meloncat-loncat saja. Kejadian ini biasanya dialami Murai Batu Muda yang kondisi mentalnya masih labil, namun pemilik nekat membawanya ke arena lomba atau karena pemilik sengaja ingin memberi pengalaman kepada burung menghadapi lomba. Berikutnya, bisa juga burung tersebut mengalami demam panggung. Itu menunjukan bahwa burung belum mampu beradaptasi sepenuhnya terhadap keramian, ketika di lapangan banyak manusia, ketika di sekitarnya ada aktivitas orang-orang yang menggantang calon-calon musuhnya. Demam panggung bisa di alami Murai Batu muda maupun dewasa yang belum benar-benar jinak. Burung Murai Batu yang sudah jinak antara lain adalah Burung yang sudah bersosialisasi dengan lingkungan manusia. Burung yang tidak takut dengan makhluk di lingkungan sekitarnya. Burung yang secara mental tidak merasa tertekan oleh kondisi apapun. Selama burung belum jinak, selama itu pula dia bebas berkicau apalagi gacor. Akibatnya ketika berada di arena lomba Murai Batu yang di rumah sebenarnya gacor mendadak bisa macet bunyi. Jadi intinya, kalau niatnya memang ingin memberikan pengalaman baru kepada burung menghadapi situasi lomba terutama burung muda saya tidak bisa memberikan komentar apa-apa. Apalagi jika pemilik burung sejak awal menyadari resiko itu. Namun alangkah lebih baik kita memastikan dulu bahwa burung benar-benar jinak melalui aneka pelatihan atau terapi di rumah. Sebelum menerjunkan di arena lomba. Ingat, dalam diri burung juga ada memori yang merekam menyenangkan dan tidak menyenangkan. Jadi, ketika tiba-tiba Murai Batu mogok bunyi di arena lomba, okelah itu menjadi pengalaman berharga. Tetapi, sesampai di rumah, segera ubah niat untuk kembali melombakannya. Jadikan progam penjinakan sebagai prioritas utama. Setelah burung dapat bersosialisasi baik dengan manusia dan lingkungan di sekitarnya, barulah diterjunkan kembali ke arena lomba. 2. Ngebatman Dan Turun Tangkringan Dalam beberapa kasus, ada juga Murai Batu yang tidak bunyi di arena lomba, namun hanya ngebatman, lalu turun dari tangkringan dan diam terus sepanjang lomba. Hal ini menunjukkan burung dalam kondisi tidak fit saat dibawa ke arena lomba, dan mempengaruhi kondisi mentalnya. Ketika kondisi Murai Batu tidak fit, dia cenderung membuka kedua sayapnya lebar-lebar ketika melihat musuh-musuh di sekelilingnya, seperti mengabarkan bahwa ia sedang tak bergairah. Makanya, ia kerap turun tangkringan seperti menyerah sebelum bertanding, dan diam terus sepanjang lomba. Kemungkinan lain adalah burung dalam kondisi over birahi OB, akibat penggenjotan ekstra fooding secara berlebihan menjelang lomba dan tidak sesuai dengan karakter burung. Murai Batu yang mengalami OB bisa menampilkan beragam ekspresi, mulai dari ngebatman, ngejeruji, hingga mengeluarkan gaya merayu. Solusi untuk masalah ini sangat tergantung dari faktor penyebabnya, dan Anda selaku pemilik tentu bisa memprediksinya. Misalnya, apakah burung terlalu sering dilombakan, sehingga nyaris tidak pernah rehat di akhir pekan. Apalagi jika lomba yang diikutinya di luar kota, sehingga menguras energi selama dalam perjalanan. Dan jikalau Anda merasa memberikan ekstra fooding terlalu berlebihan, hanya karena mendengar / membaca pengalaman pelomba yang burungnya kerap juara, sebaiknya turunkan porsi pemberian EF jelang lomba. Sebab setelan EF untuk burung yang satu dan burung yang lain tidak selalu harus sama. Juga biasakan memandikan burung sebelum dibawa ke lomba, untuk mencegah kemungkinan OB. “Perlu diingat, tidak selalu murai batu yang ngebatman di arena lomba tidak mampu bersuara. Sebab ada juga murai batu yang benar-benar jinak yang kerap ngebatman, termasuk saat berlomba. Tipe seperti ini tetap akan bersuara lantang, terutama begitu mendengar musuhnya buka suara”. 3. Burung Lebih Sering Mematung Ada juga perilaku memalukan murai batu saat tampil di arena lomba, seperti di depan musuh-musuhnya, di depan puluhan hingga ratusan manusia di sekelilingnya. Nah, untuk hal itu penyebabnya masih terkait dengan kondisi mental, yaitu mudah drop ketika melihat sesama murai batu yang bertipe menekan. Di setiap gelaran lomba, pasti ada murai batu dengan tipikal menekan, yang selalu mendahului bersuara ketika musuhnya baru memperlihatkan gerakan atau tanda-tanda mau nampil. Murai batu yang sudah drop mentalnya, biasanya seperti depresi yang dimunculkan dalam bentuk lebih sering diam atau hanya berdiri mematung di atas tangkringan. Solusinya adalah, jika kondisi ini sering dialami murai batu kesayangan Anda, biasakan sering ditrek dengan 1-2 ekor murai batu lain. Kebiasaan ngetrek sangat baik untuk melatih mental burung. 4. Hanya angkat kepala, lalu menunduk Pernah melihat murai batu jantan saat merayu betinanya? Saat merayu, sang murai biasanya menampilkan perilaku seperti ini, berdiri tegak untuk menunjukkan kejantanan dan gaya fighternya, bersuara lirih seperti merayu, kemudian menundukkan kepala sambil sedikit membungkukkan punggungnya pelan-pelan. Terkadang murai batu di arena lomba juga menampilkan perilaku seperti itu. Apa penyebabnya. Dalam kasus ini, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, ada kemungkinan burung tersebut memang benar-benar dalam kondisi birahi. Kemungkinan kedua, itu sudah menjadi karakter dasar dari burung itu sendiri. Kemungkinan seperti ini baru bisa menjadi sebuah kepastian, apabila murai batu selalu berperilaku demikian saat lomba maupun ketika sekadar ditrek dengan sesama murai batu lainnya ketika dirumah. Jika sudah menjadi kepastian, sebaiknya tidak perlu dipaksakan turun ke arena lomba. Tetapi apabila perilaku ini tidak selalu muncul, baik dalam lomba maupun ketika ditrek bersama murai batu lainnya, berarti kemungkinan besar burung dalam kondisi birahi. Ini bisa diatasi dengan mencari setelan yang pas setiap menjelang lomba. 5. Terlihat Galak, Seperti Mengejar Musuh Saat lomba, murai batu terlihat galak seperti mengejar-ngejar musuh. Dalam beberapa kasus, ketika ada juri yang datang hendak memberikan penilaian, burung juga seperti mengejar-ngejar juri, saking begitu garangnya, sehingga murai malah sering menabrak jeruji sangkar. Jika kondisinya memang seperti itu, Ada yang berpendapat bahwa murai dengan perilaku seperti ini justru menunjukkan tipe fighter sejati. Semangat tempurnya tinggi, ingin menguasai semua lawan dianggapnya arena lomba ini sebagai wilayah teritorialnya, yang harus dipertahankannya. Perilaku seperti itu biasanya terjadi akibat burung terlalu diisolasi, atau sangkarnya selalu digantang di tempat tenang, dan jarang diperdengarkan suara murai batu lainnya. Karena semangat tempur terlalu tinggi, dengan power bagus, namun karena jarang ditrek dengan sesama murai batu akibatnya yang muncul ya hanya ingin bertarung saja. Hanya saja, semangat tempur itu terlalu tinggi, sehingga malah hilang konsentrasi untuk mengeluarkan performa suara yang menjadi tujuan utama berlomba. Dibutuhkan kesabaran untuk membiasakannya berlomba, disertai dengan perlakuan khusus menjelang lomba sesuai dengan karakter garangnya itu. Beberapa solusi yang bisa dilakukan adalah menurunkan porsi pemberian ekstra fooding sekitar 1-2 hari sebelum lomba, atau memandikan burung menjelang lomba, atau kombinasi keduanya. Setiap pemilik / perawat murai pasti bisa mengenali karakter burung yang dipeliharanya, apakah sering mengejar-ngejar musuh, yang bisa dilihat saat disandingkan dengan sesama murai batu atau saat terjun di arena lomba. Selain itu, tentu saja burung harus sering ditrek atau disandingkan dengan sesama murai batu, baik di rumah sendiri, atau dibawa ke rumah teman yang memiliki murai batu juga. 6. Kicauannya Monoton Selama lomba, murai batu hanya berkicau dengan suara yang sama dan diulang-ulang. Variasi lagunya sama sekali tidak muncul, alias monoton. Ada dua kemungkinan yang terjadi, dan hanya pemilik atau perawat yang bisa melakukan retrospeksi. Pertama, murai batu sejak awal memang sudah kurang isian, namun pemilik terburu nafsu menerjunkan burung terjun di arena lomba. Solusinya, pastikan murai batu sudah memiliki variasi lagu yang lengkap, melalui program pemasteran alami menggunakan burung / serangga asli maupun elektronik dan digital CD master Kalau Anda merasa murai batu sebenarnya sudah memiliki masteran cukup lengkap, bisa berkicau bagus di rumah, namun saat di lapangan kerap mengulang-ulang suaranya, dapat dipastikan powernya sangat lemah. Mentalnya mungkin tak bermasalah, tetapi kurang tenaga untuk berkicau terus dengan lagu-lagu sesuai dengan masteran. Untuk itu, carilah setelan ekstra fooding tepat, baik untuk perawatan harian dan perawatan menjelang lomba. 7. Terlambat Panas Ada beberapa murai batu yang di awal lomba hanya diam selama beberapa menit. Ketika musuh-musuh bekerja, burung tersebut hanya menjadi pendengar saja. Namun, lama-lama burung baru mulai berkicau dan menunjukkan sifat petarungnya. Namun, tidak semua burung yang terlambat panas itu jelek. Seperti para burung jawara yang terlambat panas, namun tetap bisa meraih posisi ketiga, jelas menunjukkan bahwa murai batu yang terlambat panas pun masih mampu menampilkan kualitas suara terbaiknya saat itu, meski bukan kualitas terbaiknya selama ini. Baca Artikel penting ini >> Cara Merawat Murai Batu Macet Bunyi Nah, setelah Anda mengetahui beberapa hal seperti yang saya jelaskan di atas . Jadi Anda sudah lebih paham mengenai burung murai batu yang sudah siap di lombakan ataupun yang belum. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas bahwa perawatan murai batu untuk lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang di inginkan dan memeliki stamina yang setabil serta mental yang bagus. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Tips pola perawatan dan setelan untuk lomba Hari-3 sebelum lomba, jangkrik bisa di naikan 5 ekor pagi dan 4 ekor sore. Hari-2 sebelum lomba sebaiknya di jemur maksimal 30 menit’ 1 jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor & ulet hongkong 4-7 ekor. Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi. Sebaiknya, mulai hari-6 burung di solasi. Jangan sampai murai batu yang akan di lombakan melihat dan mendengar suara burung murai batu lainya. Tips pola perawatan dan setelan pasca lomba Porsi EF Extra Fooding di kembalikan ke setelan harian. Berikan multivitamin pada air minum pada hari-1 setelah lomba. Sampai hari-3 setelah lomba, penjemuran burung maksimal 30 menit saja. Baca dan Simak kembali akar dari semua Artikel-Artikel ini >> Cara Merawat Burung Murai Batu Itulah pengetahuan tentang burung lomba serta tips cara merawat burung murai batu sebelum lomba dan sesudah lomba. Sebelum saya menyudahi ini, ada 1 hal yang harus Anda ingat, yaitu “Memelihara burung sebenarnya hanyalah untuk memuaskan hobi kita, menyenangkan batin kita, syukur-syukur bisa menjadi media memperoleh penghasilan tambahan. Karena sebenarnya lomba burung hanyalah salah satu bagian kecil dari hobi burung, bukan segalanya”. Semoga bermanfaat. Link Produk klik Disini atau klik pada gambar zxQc.
  • 159ck0ksu2.pages.dev/39
  • 159ck0ksu2.pages.dev/186
  • 159ck0ksu2.pages.dev/132
  • 159ck0ksu2.pages.dev/318
  • 159ck0ksu2.pages.dev/168
  • 159ck0ksu2.pages.dev/349
  • 159ck0ksu2.pages.dev/141
  • 159ck0ksu2.pages.dev/313
  • 159ck0ksu2.pages.dev/106
  • murai loncat loncat saat lomba